Jakarta – Pemimpin yang dicintai Tuhan adalah pemimpin yang menjunjung tinggi aturan keadilan dan menjauhi perilaku tidak adil, baik bagi dirinya maupun rakyatnya. Konsep ini ditegaskan dalam sebuah hadits yang diberikan oleh Bukhari Muslim dalam buku yang membahas tentang penyelesaian konflik di masyarakat melalui pendekatan damai sesuai ajaran Al-Qur’an.
Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri RA: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah Azza Wajalla dan yang dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang shaleh, sedangkan orang yang adalah yang paling dicintai.” dari Allah dan jauh dari tempat duduknya di hari kiamat adalah pemimpin yang kejam.” (HR Tirmidzi).
Pemimpin yang adil adalah mereka yang mampu menegakkan keadilan tanpa diskriminasi, memperlakukan setiap orang sesuai haknya tanpa diskriminasi.
Dalam ‘Aqida Akhlak’ karya Aminuddin dan Harjan Suhada dikatakan bahwa keadilan terhadap orang lain terdapat pada kemampuan menempatkan orang pada tempatnya. Oleh karena itu, pemimpin sejati adalah pemimpin yang menghormati hak warga negara, rakyatnya, dan bawahannya serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Dengan berbuat adil maka seseorang akan menjadi karakter yang dikehendaki Allah SWT sebagai pemimpin, yang berkesempatan mendapat tempat dekat di sisi-Nya.
Dalam sebuah hadits yang diambil dari “Jawahir Al-Bukhari” karya Mustafa Muhammad Imarah yang diterjemahkan oleh M. Abdul Ghofar, Nabi SAW menjelaskan bahwa pemimpin yang dicintai Allah SWT akan mendapat perlindungan di hari kiamat.
Pada hari itu, ketika seluruh umat manusia mulai dari Nabi Adam AS hingga manusia terakhir dikumpulkan di lapangan yang luas, dan matahari didekatkan kepada manusia, hanya bayangan Allah SWT yang mampu memberikan perlindungan kepada mereka.
Artinya: “Ada tujuh orang yang dilindungi Allah dan bayangannya pada hari yang tidak ada bayangannya melainkan bayangannya, yaitu: pemimpin yang shaleh, pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Tuhannya, orang yang melekat hatinya. ke masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, dan seorang laki-laki diminta berzina dengan seorang wanita yang berpangkat tinggi dan cantik, namun dia berkata: ‘Saya benar-benar takut. Kepada Allah, barangsiapa yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui di mana tangan kanannya berada, dan orang yang mengingat Allah di tempat yang sunyi, maka matanya akan berlinang (berair mata). (HR Bukhari)
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Hidup Untuk Tuhan, Rahasia Sukses karya Risky Hardiansiah, gambaran pemimpin yang tidak dimiliki Allah SWT dalam hadis adalah pemimpin yang selalu berusaha menegakkan keadilan ketika berada di dunia ini.
Untuk menjadi pemimpin yang dikehendaki Allah SWT, penjelasan lain dalam buku tersebut, ia harus mengetahui bahwa apa yang didapatnya dari aula hingga tempat kerja adalah anugerah dari orang yang dipimpinnya. Jadi semuanya harus digunakan sesuai amanah.
Bahkan tidak sebaliknya, yang memanfaatkan kenikmatan yang diberikan masyarakat untuk memenuhi keserakahannya sendiri. Bahkan jika Anda tidak melakukannya, Setan akan dengan mudah menyesatkan Anda. Jika iya, maka dia termasuk orang yang paling dibenci Allah SWT, sesuai hadis di atas.
Oleh karena itu, menjadi pemimpin yang adil adalah suatu hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya berbicara tentang pemimpin yang saleh dalam hadits tersebut. Bahaya perangkat elektronik bagi tidur manusia Faktanya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang tidak akan bisa tidur nyenyak jika terus bermain ponsel sebelum tidur. Lumarnescence 19 Maret 2024